Mau Resign? Ini Etika yang Perlu Diperhatikan Saat Resign.
Etika Resign di Dunia Kerja - Varashcareer.id

Banyak CEO Resign pada 2018, Simak Penyebabnya : Okezone Economy

Bagi sebagian orang, penghasilan tinggi bukanlah segalanya, hal itu tak menjamin seseorang bisa bertahan lama pada perusahaan, bisa saja malah memutuskan mau resign.

Namun sebaliknya, banyak pula karyawan yang memutuskan mau resign karena masalah gaji yang kurang.

Pada dasarnya, resign terjadi karena berbagai alasan. Bila keputusan terbaik adalah mengundurkan diri, tentu kamu harus mengikuti setiap prosedur yang ada dari masing-masing perusahaan.

Selain itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kamu tetap dipandang baik selepas pergi dari perusahaan tersebut. Berikut daftar do and don’t yang harus kamu lakukan dan harus kamu hindari saat akan melakukan pengunduran diri.

LAKUKAN (Do)
Pilihlah Waktu yang Tepat untuk Berbicara Kepada Atasan Kamu

Suasana hati dapat mempengaruhi emosional seseorang. Jadi pilihlah waktu saat atasan kamu sedang dalam kondisi cukup luang dan suasana hati yang baik.

Jelaskan padanya semua alasan di balik pengunduran diri tersebut. Atasan kamu pasti bisa memahaminya.

Pastikan bahwa atasan kamu menjadi orang pertama yang tahu keputusan tersebut.

Alasan Kamu Mengundurkan Diri

Bagian yang satu ini juga penting saat kamu akan mengajukkan surat pengunduran diri dari perusahaan. Ya memang hak kamu jika kamu ingin keluar dari perusahaan tersebut.

Namun rasanya tidak etis jika alasan yang kamu ajukan tidak masuk akal atau cenderung bohong. Jelaskan dengan baik alasan di balik pengunduran diri. Contoh: karena ada tawaran kerjaan yang lebih baik bagi kamu.

Tidak mungkin perusahaan akan menghalangi kamu untuk mendapatkan tawaran yang lebih baik tersebut.

Namun, hindari alasan yang menyangkut masalah pribadimu dan rekan kerja.

Ini membuatmu terlihat tidak profesional dalam bekerja. Jangan sampai juga menyudutkan salah satu pihak dan terkesan menjelekkan perusahaan. Perhatikan cara penyampaian karena akan mencerminkan karaktermu yang sebenarnya.

Patuhi Jangka Waktu Resign

Setelah memberitahukan kepada atasan bahwa kamu akan segera mengundurkan diri dari pekerjaan, bukan berarti kamu bisa seenaknya saja keluar dari kantor tanpa pemberitahuan resmi.

Tulis surat pengunduran diri kamu, lalu serahkan kepada bagian HRD untuk keperluan administrasi. Jangan lupa juga untuk mematuhi jangka waktu pengunduran diri sebelum kamu keluar.

Baca Juga: Kapan Harus Pindah Kerja

Delegasikan Tugas dengan Baik

Walaupun kamu akan segera meninggalkan perusahaan tempat kamu bekerja sekarang, jangan seenaknya mengabaikan pekerjaan yang sekarang.

Jangan lupa untuk mendelegasikan semua pekerjaan kamu kepada pengganti kamu atau kepada rekan kantor yang ditunjuk untuk menggantikan posisi kamu dengan baik.

Ucapkan Salam Perpisahan

Sebelum kamu resmi keluar, sebaiknya kamu menyediakan waktu untuk berpamitan dengan rekan-rekan kerja kamu.

Bukan hanya rekan satu divisi, tetapi juga rekan-rekan yang kamu kenal walaupun berada di divisi yang berbeda. Ingat, mereka juga pernah menjadi bagian dari kehidupan kamu di kantor kan.

 

HINDARI (Don’t)
Menolak Masuk Kerja

Terkadang karyawan kerap lupa bahwa mereka bukan hanya memiliki tanggung jawab pada perusahaan, namun mereka juga diikat oleh hukum dalam perjanjian kerja dengan perusahaan.

Beberapa kadang sudah tidak mengerjakan apa yang menjadi tugasnya setelah dirinya mengajukan surat pengunduran diri.

Ingat, hal itu sangatlah salah. Kamu tetap harus masuk kerja hingga batas terakhir waktu yang ditentukan oleh perusahaan, kecuali perusahaan kamu memiliki peraturan yang memperbolehkan karyawannya tidak masuk kerja lagi paska pengajuan surat pengunduran diri.

Jangan Menjelekkan Perusahaan ke Rekan Kerja

Hal ini tentu sudah sangat wajib untuk dihindari sekalipun kamu berhenti memang karena ada ketidakpuasan terhadap perusahaan.

Jika memang kamu ingin membahas tentang rencana pengunduran diri kamu kepada rekan kerja, usahakan tetap netral ya.

Menyombongkan Pekerjaan yang Baru

Meninggalkan perusahaan lama dan mendapatkan pekerjaan baru, bukan berarti kamu bisa menyombongkan pekerjaan baru kamu kepada rekan-rekan sekantor.

Secara etika itu sangatlah tidak sopan dan mungkin akan membuat perasaan teman kamu tersinggung, mengingat mereka masih tetap bekerja diperusahaan tersebut.

Mengajak Rekan Kerja untuk Ikut Mengundurkan Diri

Jika kamu memang ingin mengundurkan diri dari perusahaan silahkan saja.

Tetapi jangan sampai kamu mempengaruhi rekan kerja kamu untuk ikut keluar juga dari perusahaan tersebut. Terkecuali memang keinginan mereka sendiri.

Bertengkar Dengan Atasan

Jika salah satu alasan kamu resign karena atasan yang menyebalkan, tahan diri dan jangan jadikan pengunduran diri sebagai ajang kamu balas dendam kepada atasan yang galak.

Tetaplah bersikap profesional dan pamit secara baik-baik. Ingat, calon atasan kamu di masa depan bisa saja menelepon mantan atasan untuk bertanya tentang kamu dan jika kamu meninggalkan kantor dengan drama, mantan atasan bisa saja mencoreng nama baik kamu.

Nahh itulah beberapa etika yang harus diperhatikan saat kamu mau resign, semoga bermanfaat yaaa.

 

 

Rekomendasi
Artikel terkait