5 Tanda – Tanda Saatnya Kamu Pindah Kerja
5 Tanda - Tanda Saatnya Kamu Pindah Kerja 

5 Tanda – Tanda Saatnya Kamu Pindah Kerja

Kapan harus pindah kerja? Seringkali hal ini menjadi bahan pertimbangan untuk kamu yang bingung menentukan antara berhenti atau tetap melanjutkan bekerja. 

Karena memiliki sebuah pekerjaan adalah hal yang sangat penting, mengingat diluar sana masih banyak orang bersaing mendapatkan suatu pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.

Tapi memiliki pekerjaan bisa saja menjadi sebuah musibah jika kamu sendiri merasa  tidak nyaman dengan pekerjaan yang kamu jalani saat ini.

Sayangnya, orang sering ragu dan bimbang memilih untuk berhenti dan pindah kerja atau justru bertahan pada tempat yang sama.

Nah, kalau kamu memiliki 5 tanda-tanda ini, sudah saatnya kamu pindah kerja dan mencari pekerjaan yang baru. 

Perusahaan Tempat Kamu Bekerja Tidak Stabil

Salah satu alasan yang paling penting kamu memiliki sebuah pekerjaan adalah mendapatkan penghasilan.

Namun, jika selama bekerja perusahaan sering menunggak pembayaran gaji dan uang lembur bahkan insentif lainnya selama berbulan-bulan itu artinya perusahaanmu tidak cukup stabil dan kamu tidak bisa menggantungkan hidup dan masa depanmu pada perusahaan itu.

Jika hal ini terjadi hanya sekali, mungkin kamu bisa bersabar. Tapi jika sudah terlalu sering bersiaplah untuk resign dan mencari perusahaan yang lebih stabil.

Baca Juga: Etika Yang Perlu Diperhatikan Saat resign

 

Tidak Adanya Apresiasi dari Rekan Kerja dan Atasan

Pernah denger istilah teman makan teman atau bermuka dua?

Nah, istilah ini yang paling tepat jika kamu mengalami hal ini. Karena jabatan adalah sesuatu yang sering diperebutkan dalam dunia kerja. Tidak jarang banyak orang yang ingin mencapainya.

Membuktikan kualitas  diri pada perusahaan adalah cara yang sehat dan tepat. Tapi hal itu akan sia-sia jika kamu tidak memiliki rekan atau atasan kerja yang tidak mengapresiasi kinerja kamu

Daripada kamu kecewa dan sakit hati, mending resign bukan?

 

Pekerjaan Tidak Sesuai Passion

Kamu sudah merasa jadi karyawan yang baik dan selalu mampu menyelesaikan segala pekerjaan dengan baik.

Anehnya dengan segala pencapaian yang sudah kamu raih, kerap kali kamu merasa tidak menjadi diri kamu sendiri dan membenci apa yang kamu lakukan setiap hari.

Ini karena kamu tidak menjalani pekerjaan sesuai dengan apa yang kamu harapkan.

Sebagian orang bekerja bukan karena dia menyukai pekerjaan tersebut, tapi karena mereka perlu pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.

Alhasil, setelah bekerja mereka terjebak pada ikatan pekerjaan karena apa yang dilakukan setiap hari bukan apa yang mereka inginkan.

Kalau ini terjadi pada diri kamu, kamu bisa pelan-pelan mencari atau pindah kerja yang sesuai dengan passion kamu ya.

 

Tidak Pernah Punya Waktu Istirahat

Apakah kamu sudah pernah membaca perjanjian kontrak kerja kamu dengan perusahaan?

Jika sudah, jelas kamu sudah mengetahui berapa jam kamu bekerja, kewajiban apa yang harus kamu lakukan dan hak apa saja yang akan kamu dapatkan.

Kalau perusahaan tempat kamu bekerja sekarang tidak memberi hak cuti dan tidak memberimu istirahat yang cukup, maka bersiaplah untuk resign. Karena perusahaan yang baik akan memanusiakan karyawannya.

 

Gaji Tidak Sesuai dengan Pekerjaan

Pernah merasa iri dengan mereka yang kerjanya lebih santai dan mendapat gaji lebih tinggi? Bahkan ada tidaknya mereka di kantor tidak mempengaruhi  alur kerja perusahaan.

Memang jabatan sangat berpengaruh terhadap gaji. Tapi, jika sebuah perusahaan tidak peduli dengan karyawan yang produktif  maka kamu juga harus tutup mata pada perusahaan tersebut dan mulai memilah pekerjaan atau perusahaan lain.

 

Jika 3 dari 5 poin ini terjadi di dunia kerjamu, maka kamu dapat mempertimbangkan untuk segera pindah kerja atau pekerjaan lain. Bekerja memang sangat penting untuk melanjutkan kehidupan dan memperoleh penghasilan tetap.

Selain bisa menghindari rasa jenuh, bekerja setiap hari juga akan menjaga agar kamu bisa tetap hidup dengan layak. Tapi jika pekerjaan yang kamu lakukan saat ini tidak membuat kamu bahagia, lalu apa gunanya?

 

Rekomendasi
Artikel terkait